Minggu, 19 Januari 2014

Dear warga Jakarta, jika wilayahmu banjir, kemana harus komplain?



Baca tweet-an orang2 yang menyalahkan dan menyindir #JakartaBaru yang sekarang banjir, apalagi yang diembel-embeli bahasa kampanye bikin saya terus terang kesal.. Pasalnya, klo cuma nge-tweet, asal punya jari dan hp plus koneksi internet 5 rebuan semua juga bisa.. Komplain, komplain, komplain... boleh aja sih klo mau komplain, tapi kemana seharusnya komplain itu diarahkan kepada? Klo mau tahu, area saya yang biasanya hujan 1-2 hari aja udah kerendem setinggi lutut dimana-mana, bahkan depan ITC Cempaka Mas yang tahun lalu airnya bisa setinggi motor.. sekarang ini dengan hujan yang berhari-hari non-stop sama sekali ngga kerendem seperti tahun lalu.. Ada genangan2 kecil tapi juga cepat surut.. Kok bisa? Gimana caranya? Nah.. ayo kita jalan2 via foto2 yang saya ambil pagi ini pkl. 10-11 tadi.. 







Kawasan-kawasan yang saya foto diatas adalah area rumah saya di Cempaka Putih Utara, Letjen. Suprapto, ITC Cempaka Mas, Galur, Sumur Batu, PAM, Jl. Timah-Tembaga yang menyambung ke kawasan Haji Ung atau lebih terkenal dengan Jiung dan nembus ke Kemayoran area dekat Palazzo serta apartemen Mediterania Kemayoran. Ini kawasan yang tahun lalu ga bisa diakses karena total banjir minimal selutut hingga sepinggang. Sekarang ini bisa dilihat keadaannya.. kering.. bebas akses.. Padahal hujan di sini turun terus bisa dibilang non-stop dan juga deras...Bagaimana bisa demikian? Nah, lihatlah foto2 selokan dan got2 dibawah ini... 


Dalam periode kerja #Jakarta Baru Jokowi - Ahok setahun ini, saya melihat ada perubahan di sekitar kawasan rumah saya. Ini adalah apa yang terjadi di wilayah rumah saya yang saya melihatnya sendiri. Got-got dibersihkan, ada anggota2 satpol pp yang memastikan bangunan2 reyot dibongkar dan teras semen rumah2 yang menutupi di atas aliran got/selokan dibobol habis semua dalam rangka pembersihan selokan. Disisakan hanya bagi akses pemilik rumah untuk keluar masuk. Saluran selokan diperdalam dan dilebarkan, lumpur2 endapan di dalam selokan dikeduk habis. Ini dikerjakan sampai ke gang-gang tikus di belakang perumahan penduduk. Semua selokan di gang ditutup blok-blok semen baru untuk mencegah sampah dibuang ke saluran lagi. Ini semua juga terlaksana berkat kerjasama dari pengurus RT, RW dan Kelurahan setempat. 


Nah, ini yang saya maksudkan di awal tulisan tadi, kemana harus mengajukan komplain? Ya jelas pertama harus kepada RT, RW dan Kelurahan di area tempat tinggal warga banjir yang seharusnya berusaha menerapkan tugas pembersihan selokan ini dari pemda Jakarta. Sudah ada penerapan pengerjaan seperti ini belum dalam setahun ini? Apakah warga sudah diperingatkan dan diberi kesadaran untuk menjaga kebersihan got? Karena semua ini klo mau berhasil ya harus dibantu oleh kerjasama warga dengan pemerintah dong.. Jangan seenaknya aja teriak ini itu belom beres tapi diem2 ikut nyumbang buang botol Aqua, Viro atau Granita dan cs-nya ke selokan.. :)) 1 orang 1 sampah, di area tempat tinggal ada berapa orang? Dalam 1 RT ada berapa keluarga? Jumlahkan saja semua itu "kalau" 1 orang buang 1 produk.. Anak2 kecil juga rajin buang bungkus chiki/snack ga ke got? Semua itu penyebab banjir sekarang.. Dan masalah itu sudah menahun, bukan hanya era Jokowi-Ahok aja... Mereka sih hanya diwarisi.. Sebenarnya klo mau jujur, Kemana harus mengajukan komplain? Coba tunjuklah diri sendiri... Bagimanapun, Pak Jokowi-Ahok bukan Superman toh??? Saya rasa bahkan Superman pun bisa semaput klo disuruh ngurusin sampah dan banjir Jakarta..  :) hehehehehe... 



Isi Blog ini dilindungi oleh Undang-Undang Hak Cipta National dan International. Jika dirasa bermanfaat, silahkan mempublikasikan ulang dengan menyertakan link ke artikel asli di blog ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Klo menurut teman2 bagaimana? Silakan komen2nya..