Senin, 05 Maret 2012

Networking yang Not Working, salah kaprah :)

Banyak orang yang curhat pada saya seputar masalah networking ini. Keluhannya macam-macam; yang ga jalanlah, yang ngabisin uanglah, sampai yang berpengaruh pada gaya hidup hingga akhirnya terjerat hutang. ini gawat tentunya.

Sebenarnya apa sih yang dimaksud orang-orang dengan networking itu? 
Network itu artinya jaringan, tambahan-ing di belakang menandakan kata kerja yang sedang berlangsung. Jadi Networking artinya sedang membangun jaringan. Masalahnya jaringan apa yang sedang atau ingin dibangun? Disinilah saya merasa masalahnya berada. Kebanyakan orang hanya beranggapan bahwa jaringan itu artinya membangun pertemanan sebanyak-banyaknya. Terutama dengan orang-orang yang dianggap bisa membantu melancarkan kepentingan bisnis atau minimal bergerak di bidang usaha atau profesi yang sama. Orang-orang sibuk bergaul, menghadiri berbagai acara/ event, ikut perkumpulan atau asosiasi. Gathering, clubbing, meeting lalu menjadi agenda rutin. Cari relasi adalah alasan yang sering terlontar. Dan pastinya semua berkaitan dengan bisnis/ pekerjaan. Sampai-sampai semua dibela-belain, contoh nih..lagi ga punya duit minjem sama temen buat clubbing bareng si anu supaya dikenalin ke anu yang katanya mungkin bisa bantuin ngucurin dana anu... :p

Ga ada yang salah sih dengan semua itu, namun sebaiknya qt juga membuat prioritas. Jangan semua diikuti terutama yang tidak sesuai dengan gaya hidup dan kemampuan finansial. Untuk langkah awal, pikirkan the value of that network. Nilainya bukan banyaknya. Apa tujuan qt membangun hubungan relasi dengan orang-orang itu? Benarkah mereka bisa membantu, mau membantu dan menghargai qt untuk kualitas qt sendiri. Lebih penting lagi, punyakah qt kualitas yang pantas mereka hargai? Orang-orang bisnis secara jujur saya katakan lebih menghargai sebuah kualitas nyata daripada kata-kata sanjungan. Dan secara jujur juga saya katakan, mereka lebih tertarik pada situasi yang dapat memberikan keuntungan atau peluang bisnis untuk diri mereka sendiri daripada tawaran persahabatan yang tidak jelas. Jadi semuanya kembali ke value. Pahit sih, tapi kenyataannya memang begitu jadi sebaiknya mulailah memahami dan jangan cengeng dengan menjadi kecewa karena merasa tak dihargai. Karena bisnis bukanlah friendship. Don't take it personal.

Jadi dengan berpatokan pada penjelasan di atas, pikirkan ulang untuk apa qt membangun network ini. Pentingkah? Perlukah? Jika iya siapa yang sebaiknya dimasukkan ke dalam daftar networking saya? Jawaban yang tepat hanya qt sendiri yang tau, sebab bidang usaha yang berbeda-beda membutuhkan prioritas yang berbeda juga. Namun secara garis besar saya akan memberikan saran, bangunlah jaringan dengan orang-orang yang berbeda profesi dengan qt tapi bergerak di bidang bisnis yang sama.Loh, maksudnya? Gini deh, misalnya qm adalah Aktor, bangunlah networking dengan Sutradara, Produser, Screen Writer, TV Programmer, Advertiser, pemilik media ( TV, Radio, Cetak, Bioskop ), etc. Mereka bergerak di bidang yang sama yaitu film, sinetron, dimana qm memerlukan bantuan mereka untuk bisa tampil/ berakting. Dimana keahlian qm bisa terpakai dan menghasilkan. Inilah Networking yang benar. 

Berteman dengan sesama aktor bukanlah Networking. Berteman dengan sesama aktor pada akhirnya akan membawa qm kepada persaingan kerja/ performa. Iya kan? Jujur sajalah. Berteman dengan sesama profesi ini bukanlah networking melainkan harus dimasukkan ke dalam kategori pertemanan/ sosialisasi. Hubungan network yang salah dengan sesama profesi inilah yang seringkali berujung kekecewaan dan bahkan lebih sering menghambat usaha qt sendiri. Hubungan bisnis yang ga enak-ga enakan karena khawatir didepak dari komunitas, dimusuhi oleh teman, menyebabkan daya saing qt sendiri melemah dan mandek. Inilah yang sering rancu dipahami orang dan inilah awal dari Networking yang Not Working pada akhirnya.

Hal yang sama berlaku pada semua jenis usaha. Qm seorang penyanyi? Ber-networkinglah dengan Produser, Koreografer, Pengarang Lagu, Komposer, etc. Dengan sesama penyanyi? Jadikan mereka teman, dalam pengertian teman yang sebenarnya, tidak mengharapkan pamrih mereka agar mereka pun tak mengharapkan pamrih dari qm. Bersaing dengan mereka secara sehat, tetap bersolidaritas dalam artian positif. Dengan demikian qm pun bebas berkarya memajukan kreatifitas dan bisnismu sendiri tanpa beban harus mendengar, "Koq lu ga ngajak-ngajak gue sih?" :)


"Original blog posting and written by adhinatalia"
search me on any social media using my name
-adhinatalia-