Selasa, 14 Juli 2009

Mencegah kebakaran dengan sikap pro-aktif? Saya telah membuktikannya subuh tadi!

Lampu yang meredup dan mati-nyala..mati-nyala harus diwaspadai...ini pengalaman saya tadi pagi saat dini hari. Dan ini telah mencegah terjadinya kebakaran yang fatal.
Jangan menganggap remeh percikan api dari kabel listrik yg terputus baik di jalan rumah anda, gang atau dimana pun teman2 melihatnya.

Namun yang lebih penting lagi, jangan bersikap pasif atau menunggu orang lain yang melakukan sesuatu. Pada saat terjadi sesuatu yang membutuhkan penanganan layanan masyarakat seperti PLN (Perusahaan Listrik Negara), janganlah bersikap sebagai costumer yang mengajukan complain dengan kasar atau marah2. Sikap pro-aktif yang tegas namun jelas dan tidak bersifat menyerang akan jauh lebih menguntungkan. Apabila dirasa petugas kurang paham..atau kurang ngeh dengan situasi, coba dijelaskan dg sabar dan singkat, karena petugas jaga malam tentunya harus berjuang juga menahan kantuk sehingga emosi mudah terpancing. Jadi qta-lah yang hrs bersikap bijak. Gak ada ruginya kok...:))

Semalam lampu di rumah meredup sekilas-sekilas..awalnya saya kira mata saya yang kelelahan...karena kebanyakkan menjahit...tapi selang berapa menit kemudian hal itu kembali terulang..meredup sekilas..lagi..lagi...kali ini seisi rumah menyadarinya...ini dimulai dari pukul 11 mlm dan berlangsung terus.

Lalu gak berapa lama kemudian, menjelang pukul 1 dini hari setelah terus menerus redup-terang..redup-terang...akhirnya malah mati lampu...awalnya saya kira akan mati lampu sampai pai...tapi saat mau menyalakan lilin..eh..nyala lampunya..baru senang sebentar..yah...mati lagi dia...asem...!! Sejak itu lampu pun mati-nyala..mati-nyala...mati-nyala...waks! ada apa nih? Karena bingung akhirnya saya keluar rumah dan mulai menteror penerangan 108 untuk minta no. hotline PLN...cieee...pasalnya dial up 123-nya PLN juga gak eksis ternyata...no answer....no line too...bahaya kan? Masa hotline PLN gak bisa dihubungin? Ini kan layanan masyarakat yg cukup vital....Bagaimana jika ada warga yang hendak melaporkan keadaaan ini? Karena terletak di perumahan padat penduduk, listrik yang mati-nyala begini bisa memicu terjadinya konslet arus pendek dan kebakaran bisa jadi head line koran besok...amit2 kan??

Sementara itu tetangga sekitar saya juga mulai terbangun dan menyadari bahwa sebagian rumah juga mengalami gangguan jaringan listrik serupa yang artinya bukan jaringan listrik di rumah saya saja yang error. Ini mencakup beberapa RT. Jadi warga mulai berkumpul termasuk keamanan setempat yang ikut menunggu hasil telepon darurat saya...(oh..pulsaku...:))

Nah, ternyata setelah menghubungi 108 berkali-kali dan berkali-kali diberi nomor yang tidak diangkat...akhirnya ada satu operatornya yang cukup tanggap dan mampu memberikan saya nomor PLN Pusat di Gambir yang diangkat oleh petugasnya. Saat itu waktu menunjukkan pukul 2 dinihari. Oleh petugas jaga disana saya diberi nomor PLN area Cempaka Putih (dimana saya tinggal) yang juga tersambung dan diangkat oleh petugas PLN Cempaka Putih. Akhirnya saya bisa melaporkan hal ini secara kronologis, singkat padat dan memberitahukan juga bahwa warga sudah banyak berkumpul...hehehe...dan tim PLN pun berjanji berangkat memeriksa setelah mencatat data dan alamat saya...

Akhirnya tunggu punya tunggu pun mereka datang juga berdua. Setelah mendengar penjelasan singkat dan melihat kondisi lampu yang mati-nyala di rumah2..maka tekhnisi PLN Cempaka pun memeriksa gardu yang berhubungan dan setelah menunggu beberapa saat lampu pun kembali normal...Asiik....

Sesudahnya saya mendengar dari keterangan petugas keamanan yang mendampingi mereka, ternyata setelah diperiksa ada sirkuit kabel atau sekring yang terputus. Jadi oleh mereka langsung diganti dan diperbaiki....

Nah, bayangkan jika saya hanya bersikap pasif dan menunggu org lain yg menghubungi PLN atau menyerah setelah berulang kali gagal tersambung saat menelepon? Pasti saya akan sangat menyesal jika terjadi kebakaran.....

Sepertinya motto " waspadalah!"-nya Bang napi bukan hanya untuk moment kriminal...tapi cocok di segala bidang...hehehehe...ini nomor2 PLN untuk area Cempaka Putih dan Pusat (Gambir). Untuk area lainnya apabila terjadi gangguan listrik malam hari, silakan menghubungi PLN Pusat di nomor 021-3849301 dan bertanya nomor telepon petugas PLN di area masing2 yg mengalami gangguan listrik. Untuk area PLN Cempaka silakan menghubungi nomor 021-4256446.

"Originally posting and written by adhinatalia"
search me on any social media using my name -adhinatalia-

Sabtu, 11 Juli 2009

Sekali lagi ttg Twitter: Re-Tweet, Followers dan fungsi2nya...

Hi teman2...ternyata masih ada yg belum paham beberapa hal seputar Twitter...:))

Jadi postingan ini mungkin bisa membantu menambah sedikit penjelasan dari ulasan ttg Twitter yang pernah saya tulis.

Mengetik di Twitter sama dengan meng-update status di Facebook, hanya bedanya semua update teman2 di Twitter itu akan langsung menjadi bagian dari update2 berita yang mendunia meskipun kalian belum punya banyak followers atau pengikut. Beda dengan di facebook yang update statusnya hanya bisa dibaca oleh lingkungan teman2 qta saja....jika kalian menulis sesuatu di Twitter kalian yang memuat kata2 yg sedang menjadi topik hangat di dunia misalnya "Michael Jackson" atau "Jacko" atau disingkat "MJ"; maka Tweet kalian itu akan muncul di trend topic/ topic yg sedang nge-trend. Dan jika isi Tweet kalian menarik bagi sebagian orang maka kemungkinan besar mereka akan mengikuti profil dan Tweet kamu dg menjadi followers.

Tweet? Iya...update status di Twitter disebut Tweet..maka bahasanya jd disebut nge-Tweet...:p untuk mengirim kalimat sebanyak 140 karakter kepada dunia...tapi jika kamu belum punya followers dan tidak aktif bersosialisasi maka Tweet km hanya akan menjadi sesuatu yang sia2 karena gak ada orang yang terbantu dengannya....malah mungkin jd terganggu...

Banyak orang Indonesia yang belum ngeh apa itu gunanya bikin Tweet yang berguna or bahkan memanfaatkan Tweet2nya untuk membangun sebuah citra diri dan menggunakannya sebagai personal branding. So, sering banget saya dengar bahkan dari seorang penyiar sebuah stasiun radio yg dikenal ngetop sebagai tempat hang out clubbers ; yang gak tau apa manfaat or gunanya Twitter hingga dia nge-Tweet hampir tiap saat cuma untuk mengatakan isi hatinya ttg ini-itu yang gak penting banget untuk dibaca or disimak orang lain....ouch! Dan dia bilang saat siaran..klo gak suka dg Tweet gw ya unfollow ajah! alamak...jika begitu maunya kenapa ikuti ajang sosialisasi media??? Bukankah Twitter, Facebook, etc itu justru ada untuk membuat qta semakin banyak teman dan memperluas pergaulan? Klo cm mau menikmati isi Tweet sendiri secara suka2 gue...mendingan nulis Diary aja deh...balik ke cara kuno..aman....:))

Yang namanya sosialisasi itu kan jelas...qta hidup di dunia tidak sendirian..makanya perlu ber-sosialisasi itulah...dan itu pastinya menyangkut tenggang rasa, toleransi dan tidak menyinggung pihak2 lain atau bersifat kasar. Jika qta ingin diperlakukan baik, bersikap dan berkata baiklah pada org lain juga....wajar toh? Begitu juga dengan Twitter dan Tweet2 teman2 semua....klo hanya ingin iseng dan gak peduli dengan orang lain yg terganggu oleh Tweet anda, yang rugi pasti anda sendiri...org2 yg tadinya mengikuti Tweet anda jadi berpaling dan pergi, akhirnya anda hanya akan tinggal sendirian atau hanya bersama beberapa teman dekat yang itu-itu juga...lalu untuk apa ikut2an social media? hahahaha.....

Balik lagi ke Tweet..yang sebenarnya adalah fasilitas untuk teman2 sekalian membagi info yg dirasa bisa berguna untuk sesama atau menarik untuk dibaca. Misalnya org2 yg nge-Tweet link2 foto yg ok, website yg inspiratif, bantuan sosial, berita terkini, dll. Di Twitter juga ada fasilitas urgent atau semacam permintaan penyebarluasan berita! Ini disebut Re-Tweet.

Re-Tweet atau disingkat RT ini maksudnya permintaan kepada para pengguna Twitter untuk menyebarluaskan sebuah berita. Jika isi berita dalam Re-Tweet itu sifatnya darurat atau penting atau dirasa patut diketahui oleh banyak orang ( dlm hal ini masyarakat global ) maka para pengguna Twitter baik pengikut kamu atau bukan akan membantu meneruskan Tweet kamu dengan me-ReTweet kembali kepada teman2 dan pengguna Twitter di area mereka.

Dengan cara begini sebuah berita kecelakaan, pembajakan, pembunuhan, bencana alam, penawaran kerja, bahkan pernikahan bisa segera diketahui oleh khalayak ramai. Termasuk klarifikasi2nya. Itulah gunanya ReTweet, dan penyiar yg saya ceritakan itu malah membuat ReTweet setiap kali dia meng-update Tweet-nya...oaalaahhh.....kasian...bekerja di sebuah radio gaul beken-menggunakan hp Blackberry ( dia mengatakannya di tengah2 siarannya ) dan tetep buta mengenai cara bergaul di ajang masyarakat dunia....ck..ck..ck...terbayangkah?

Nah..jika teman2 sudah mengerti bagaimana cara bikin Tweet yg baik dan apa gunanya...maka sekarang saya membahas soal Followers dan Following...Followers itu adalah orang yg mengikuti update Tweet2 qta, sedangkan Following itu adalah orang2 yang qta pilih untuk ikuti Tweet2nya...hukum yg berlaku adalah 'follow me and I'll follow u back!' Jadi jika qta mengikuti 1 org maka ia akan membalasnya dg mengikutimu...

Tetapi...
juga tergantung kepada isi Tweet kalian tadi...itu sebabnya ada yg mem-follow byk org tetapi tidak di-follow back oleh mereka.

Mau banyak followers? Silakan memeras otak untuk menghasilkan Tweet2 yang asik dan worth following..soalnya kadang2 malah yg gak masuk akal spt Tweet seekor kucing bernama Sockington ( yg sekarang baru saja hilang ) bisa membuat 800.000 org mengikuti Tweet2nya dan membuat pemiliknya kaya mendadak dengan berbagai wawancara krn followersnya luar biasa booming!

Tips saya? Gunakan ajang sosialisasi sesuai keperluan kalian...jangan hanya asal ikut trend saja...bisa2 nanti waktu kalian untuk menikmati hal2 lain malah terganggu padahal tidak sepenuhnya perlu meng-update status or Tweet setiap menit. Bagi yg ingin meluaskan jaringan pangsa pasar, sebaiknya menyusun dulu visi-misi dan target pasar yg dituju agar tidak buang2 waktu dan malah kehilangan waktu untuk memaintain yg sdh ada...

Just like your real life...don't let socializing burried your personal healthy life!

Lebih lanjut mengenai #hashtag, RT, Follow Friday dan lainnya bisa dibaca disini.

"Originally posting and written by adhinatalia"
search me on any social media using my name -adhinatalia-

Jumat, 03 Juli 2009

Banyaknya teman dan klien ternyata tidak berpengaruh meningkatkan keuntungan?

Denger dari siaran radio D-FM 103,4 beberapa hari ini ternyata sangat memberi masukan...terutama saat mendengar penjelasan Coach Chyntia (semoga betul penulisannya krn cm dengar aja..hehehe) tentang bagaimana caranya meningkatkan margin/selisih keuntungan yg tampaknya kurang dipahami oleh qta selama ini....

Apa itu margin keuntungan? Yaitu selisih antara modal, operasional cost dan harga jual yang artinya menjadi keuntungan bersih qta dari usaha tersebut.

Semua orang berbisnis pasti untuk mendapatkan keuntungan...berapa pun itu...tapi pastinya lebih banyak keuntungan lebih baik kan? :))

Nah...dari penjelasan Coach Chyntia itu saya mendapat tambahan pengetahuan yg membuat saya jadi mengerti lbh baik lagi. Menurut beliau banyaknya jumlah klien tidak menjamin perusahaan kamu pasti oke atau pasti akan dapat untung banyak...hooo bagiamana bisa begitu? Padahal semua org berlomba mencari networking dan teman sebanyak-banyaknya dengan memanfaatkan berbagai situs sosial dan ajang promosi....

Tapi apa yg dikatakan oleh beliau itu memang benar dan reasonable..lebih dari itu juga saya alami sendiri kebenarannya....Menurut Coach Chyntia cara paling tepat untuk membenahi sebuah usaha yang terus merugi adalah memulainya dengan menyortir barang dagangan yang masih ada di stock gudang dan daftar item. Artinya qta hrs mulai memilah mana dagangan yg marginnya tingginya dan prospek jualnya lebih cepat/diminati masyarakat dengan yg tidak atau berpeluang kecil untuk laku. Sebagai cth nih klo dari pemahaman saya....klo kamu punya usaha dg 8 jenis item jualan, maka km hrs memilah dr 8 item itu mana yg selisihnya tinggi-cpt laku dan biaya operasionalnya kecil. Itu yang dijadikan prioritas dagangan. Dengan begitu kamu akan mulai mengumpulkan laba. Barang dagangan yg profit marginnya rendah jangan ditampilkan ataw dicoba sediakan.

Biaya operasional itu termasuk biaya pegawai, biaya antar barang/jasa, dan waktu yang terbuang untuk membuat barang itu terjual. Waktu? Iya...ternyata efektifitas juga termasuk pembuangan biaya. Seringkali qta sungkan untuk menolak permintaan dari klien2 lama utk berbagai kemudahan...cing cai2an klo kata qmi org chinese...gak perhitungan...misal datang saat dipanggil...atw meluangkan waktu extra, atau mengantar gratis, etc....

Tak ada yg salah dengan service itu hanya saja jika mulai mengganggu dan tidak berimbang antara usaha yg diberikan dengan hasilnya maka sebaiknya tidak perlu dijalani.

Efektivitas...langkah berikutnya adalah memecat 'costumer'...waww...hebat ya..bukan memecat pegawai tapi costumer loh....heheehehe....

Dari pengalaman beliau ternyata memecat costumer yang menghabiskan waktu dan rewel justru membuat perusahaan mempunyai lebih banyak waktu untuk bernafas lega (krn lepas dr kerewelan yg tak berguna) dan jadi lebih produktif utk melayani klien2 yg lebih potensial dan membayar....:p yang artinya uang masuk sebagai keuntungan bukan modal plus-plosan....

Mengenai costumer ini...menurut Coach Chyntia bisa qta kategorikan ke dlm 4 golongan:
  • A= Costumer VIP, bagus bayarnya-gak nyusahin-on time-malah suka kasi bonus service!
  • B= Costumer standar, bayar ok-gak cerewet/rewel-biasa layaknya pembeli normal.
  • C= Costumer yang udah mulai 'capee deehhh....', bayar mulai molor-agak rewel-mta bonus mulu...
  • D= Costumer yg masuk kategori 'dodol'.., bayar mesti ditagih rajin2-rewel-menuntut, sedikit2 komplain....
Nah..jenis costumer C dan D inilah yg justru akan menghambat kemajuan perusahaan. Karena sifat mereka yang tidak puas-an dan perfeksionis tapi tanpa memikirkan usaha dan tenaga yg telah qta kerahkan untuk melayani mereka. Misalnya, mereka meminta qta utk datang ke rumah-sdh janjian ternyata mereka gak ada di rumah...nah waktu yg terbuang ini kan sebetulnya bs digunakan utk melayani costumer lain yg lbh menguntungkan.

Jadi selisih keuntungan atau profit margin ternyata juga banyak terpengaruh oleh efektivitas kinerja qta. Dengan memecat costumer2 yg non-profit inilah perusahaan jadi bisa memfokuskan kerjanya kepada klien2 yg layak dan tidak perlu memusingkan penambahan biaya operasional serta armada pegawai. Sebab dengan jumlah staff dan asset yg ada dan pemfokusan layanan hanya kepada klien2 yang oke maka perusahaan bisa mengumpulkan keuntungan yang sesuai.

Networking atau jumlah klien yg banyak itu tidak menjamin perusahaan pasti untung. Malah bisa tambah rugi jika biaya operasional yg dikeluarkan jauh lebih besar daripada pemasukkan, sebab tagihan yang macet artinya modal tidak berputar sedangkan perputaran 1-2 hari saja sdh memakan biaya operasional usaha padahal jumlah nilai tagihan macet tsb tetap/ tidak bertambah. Misalnya qta menagih 1 costumer 3jt dan dia membayarnya dlm 1 minggu..biaya operasional usaha tetap berjalan dlm 1 minggu itu sementara nilai tagihan tetap 3jt..bisa dibayangkan bukan?

Tentu saja qta sebagai pengusaha tetap harus menjaga mutu dan bahkan meningkatkan kualitas layanan. Namun qta juga berhak memilih siapa yg akan qta layani...:))

Dalam hal pengalaman pribadi yg saya katakan tadi...networking saya justru bertambah karena usaha yang berjalan dan bukan kebalikannya. Jadi dari promo usaha secara umum, saya kemudian mendapatkan teman2 baru dr klien yg menjadi teman....dan bukannya dari teman menjadi klien...ini yang betul. Jangan mengandalkan jumlah teman/kenalan. Dengan begitu target usaha dan prospek keluasan akan sangat tak terbatas. :))

Semoga posting ini bermanfaat!



"Originally posting and written by adhinatalia"
search me on any social media using my name -adhinatalia-