Rabu, 06 Februari 2013

Motivasi: Ketika Tuhan membuatmu terpuruk..

Seorang teman baik di twitter pagi ini membuat saya ingin membagi kisah yang sering saya ceritakan kepada customer atau teman2 offline saya yang sedang bergumul dengan masalah baik dalam pekerjaan, usaha maupun relationship. Jadi ceritanya begini..

5 Tahun yang lalu, tepatnya awal tahun baru 2008 saya yang habis terkena musibah banjir besar periode 5 tahun sekali pada tahun 2007 dan kehilangan semua benda milik saya dalam arti yang sebenarnya, diajak seorang teman menghadiri sebuah KKR. Ini memang sebuah kebaktian tetapi saya rasa apa yang akan saya bagi berlaku juga bagi semua teman dari berbagai agama yang percaya kepada Tuhan. 

Saya yang saat itu sedang kusut dengan masalah keuangan dan usaha juga anak-anak ( karena saya seorang single parent ), membutuhkan sekedar penghiburan dan pelarian pikiran agar bisa tenang serta berpikir jernih. Tapi rupanya mungkin Tuhan memang menghendaki saya datang kesana. Setelah acara pujian dan nyanyian, seorang pendeta mulai bercerita dan mengawali kisahnya dengan pertanyaan yang kalau saya tidak salah ingat, ia bertanya siapa disini yang sedang mengalami masalah berat, dll. Kata2 yang menarik perhatian saya saat itu.

Lalu ia menceritakan sebuah perumpamaan, qt yang sedang dicobai dengan masalah ibarat sebuah batang panah dan busurnya yang sedang direntang. Sebatang anak panah yang direntang itu ditarik ke belakang. Mundur. Semakin berat masalah kita semakin mundur anak panah itu direntang. Kemunduran anak panah yang sedang ditarik itu umpama kita yang sedang terpuruk jatuh. Sedang mengalami kemunduran atau kegagalan yang memalukan, ibarat perubahan keadaan 360 derajat. Yang tadinya punya rencana usaha bagus tiba-tiba batal, yang tadinya kaya tiba2 miskin, yang tadinya di atas sekarang di bawah. Dicemooh semua orang.

Tapi, ada 1 hal yang orang lupa perhatikan.. pada saat rentangan anak panah itu siap dilepaskan.. pada saat rentangannya sudah mencapai batas ketegangannya, ketika anak panah itu dilepaskan dari busurnya maka batang panah itu akan melesat menuju tujuannya dan tidak terkejar oleh siapapun. Panah itu akan melesat menuju sasarannya dengan mantap.

Ketika saya mendengar perumpamaan ini, saya tergugah. Orang yang memiliki keyakinan akan  tujuannya tidak akan goyah meskipun mengalami kemunduran atau kejatuhan. Kesulitan dan masalah justru menjadi cara Tuhan untuk membuat kita memahami banyak hal yang tadinya tidak kita lihat atau sadari. Bahkan tidak mungkin membuat kita terhindar dari sebuah kerugian yang lebih besar atau bahaya. Pada saat mental dan kemampuan kita sudah siap untuk berhasil, siap untuk menduduki posisi yang lebih baik, pada saat itulah jalan akan dibukakan. Dan setelah 5 tahun berlalu, hari ini saya bisa membuktikan kebenaran kisah itu. :)

Ketika dulu saya berjuang untuk membuktikan bahwa saya dapat menghasilkan uang untuk membiayai kebutuhan anak-anak saya sekaligus mengurusi mereka, mendampingi mereka kapan saja mereka butuh, dengan cara bekerja dari rumah. Tidak ada satu orang pun dari keluarga, teman, kenalan maupun saudara yang mendukung atau mempercayai impian saya. Tak sereceh pun uang maupun dukungan moral saya dapatkan. Tetapi dengan berusaha keras, dan berdoa minta pertolongan Tuhan, saya akhirnya dapat bangkit sedikit demi sedikit dan mewujudkan impian saya. :)

Sekarang saya memiliki lebih banyak daripada ketika saya kehilangan. :)) Ditambah rasa bangga karena berhasil membuktikan bahwa apa yang saya perjuangkan sungguh berharga. Bukankah Tuhan itu baik?

Jadi jangan menyerah, sebab kesulitan2 itu ibarat kita main game, kesulitan terbesar berada di paling akhir, hanya sesaat sebelum kemenangan besar dan naik ke level yang lebih tinggi.. :)) GBU

Isi Blog ini dilindungi oleh Undang-Undang Hak Cipta National dan International. Jika dirasa bermanfaat, silahkan mempublikasikan ulang dengan menyertakan link ke artikel asli di blog ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Klo menurut teman2 bagaimana? Silakan komen2nya..